Latest Post

AUTOBIOGRAFI FADHIL

| Kamis, 19 Januari 2012
Baca selengkapnya »


Masa Kelahiran

Sore itu hari Rabu pukul 15.20  saat azan Asar berkumandang lahirlah seorang bayi laki-laki yang sehat dengan berat 3,3 kg dan panjang 51 cm yang kemudian diberi nama M. Fadhil Zuliananda. Hari bahagia itu tepat tanggal 15 Mei 1996. 

Saya lahir setelah penantian panjang kedua orang tua. Saya lahir di rumah sakit Xaverius Bandarlampung dengan cara normal. Saya terlahir dari perpaduan dua suku yang berbeda. Ayah saya, Zubaidi Thoib asli suku Lampung menikah dengan ibu saya, Elih Yuliani asli suku Sunda pada tanggal 12 Desember 1993. Berkat kasih sayang kedua orang tua, saya tumbuh dengan sehat dan menggemaskan. Menurut cerita ibu saya, semasa bayi saya kuat meenyusui sehingga saya tumbuh gemuk dan aktif. 

Menginjak usia 6 bulan terjadi perubahan yang agak drastis dimana wajah saya menjadi mungil dan cantik seperti perempuan. Untuk pertama kalinya saya naik pesawat di usia 3,5 bulan menuju ke Medan bersama kedua orang tua dalam rangka menghadiri pernikahan Om. Di usia itu pula saya sempat berkeliling danau toba. Saya minum ASI sampai usia 8 bulan. Saya mulai bisa duduk di usia 6 bulan dan bisa duduk di usia 7 bulan. Di usia 9 bulan saya sudah mulai berdiri, memanjat. 




Masa Balita

Pada saat saya berumur satu tahun saya sudah bisa berbicara dengan jelas dan tidak terbata-bata. Saya tumbuh menjadi seorang anak yang pintar, aktif, mudah bergaul, pemberani dan ceria. Orang tua saya merasa senang melihat perkembangan tersebut. 

Pada umur 2 tahun saya sudah mengenal huruf dan angka setelah sempat sekali diperkenalkan oleh orang tua saya. Saya sudah bisa menyanyi dan sudah hapal lebih 10 lagu pada waktu itu. Saya sangat senang bernyayi pada saat itu. Orang tua, nenek kakek dan pembantu pun sering diajak bernyanyi bersama saya. Orang tua Saya ketika melihat anaknya sudah mulai mencoret coret tembok dan kasur dengan sigap membelikan buku gambar sehingga dapat digunakan saya untuk menggambar dan mencoret coret sesuka hati. 

Saya juga hobi sekali menonton TV dan difoto. Kalau acara TV saya paling suka menonton acara si Komo, teletubbis, dan acara masak memasak yang dibawakan oleh siska suitomo kalau pada saat di foto oleh ibu saya, saya memiliki gaya yang bermacam-macam ketika difoto, sehingga saat ini koleksi foto-foto saya sangatlah banyak. Saya pun ketika bermain dengan teman-teman selalu bermain dengan orang-orang yang umurnya lebih tua dibandingkan saya.







Masa TK


Penulis sebenarnya ingin masuk sekolah TK pada umur 3 tahun tetapi orang tua penulis menyekolahkan pada umur 4 tahun. Inilah saat pertama kalinya Sang Penulis mengenal dunia sekolah. Penulis bersekolah di TK pertiwi rawalaut Bandarlampung. Saat pertama kali bersekolah penulis sangat senang dan semangat setiap kali berangkat ke sekolah. Awal-awal bersekolah penulis tidak mau ditunggu dan ditemani oleh orang tua  ke sekolah. Penulis berkata “ buat apa mah aku ditungguin memangnya aku ini bayi?” Ibu penulis pun sangat senang mendengar ucapan si penulis. Tetapi sekali-sekali ibu penulis diam-diam melihat penulis di sekolah tetapi penulis tidak tau mengenai hal ini. Untuk berangkat ke sekolah orang tua penulis membayar abudemen becak untuk mengantar jemput penulis ke sekolah. 

Penulis selalu ramah kepada teman-temannya. Kegiatan yang paling penulis senangi waktu TK adalah ketika penulis bermain dengan plastisin. Banyak juga perlombaan yang penulis ikuti waktu TK seperti penulis mendapat juara 1 lomba lari, juara 2 menggambar, juara 3 membaca doa, mengikuti lomba-lomba peragaan busana dan masih banyak lagi. Penulis bersekolah di TK selama kurang lebih 2 tahun. Pada saat perpisahan TK penulis mengikuti peragaan lomba busana dan mendapat juara 2. Lalu penulis bersama seluruh taman-teman menyanyi bersama di atas panggung dan sehabis itu penulis pun menyanyikan sebuah lagu sendirian. Kegiatan ini di tonton oleh seluruh orang tua murid. Kegiatan itu dilaksanakan di gedung wisma pertiwi. Pada saat itu penulis mendapatkan penghargaan sebagai siswa berprestasi dan mendapat sebuah piala. 

Pada waktu liburan penulis bersama ibu, dan saudara penulis pergi ke medan untuk berlibur. Penulis pergi naik kapal dari pelabuhan Tanjung Priok. Perjalanan kurang lebih selama 2 hari. Di dalam kapal penulis merasa tidak bosan karena di dalamnya terdapat arena permainan. Kapal yang dinaiki penulis sungguh besar sehingga hantaman ombak pun tidak terasa sama sekali. Untuk makan selama perjalanan pihak kapal laut menyediakan menu makan pagi, siang dan malam. Setelah memakan waktu 2 hari akhirnya penulis sampai di medan dan dijemput oleh saudara penulis untuk menuju kerumahnya. Keesokan harinya setelah beristirahat penulis bermain dengan saudara-saudara dan rencananya keesokan harinya akan pergi ke danau toba. Tetapi tiba-tiba penulis menderita sakit panas dan akhirnya perjalanan ke danau toba pun di cancel. 

Suhu badan penulis waktu itu sungguh panas sehingga ibu penulis membawa penulis untuk melakukan cek darah karena ibu penulis takut terserang demam berdarah, dan pada waktu itu di medan memang lagi musim demam berdarah. Tetapi hasil cek darah menyebutkan penulis tidak terinfeksi dan hanya memberikan obat turun panas. Sesampainya di rumah penulis diberikan obat tersebut, tetapi keesokan harinya panas badan penulis tidak kunjung turun sehingga penulis pun sempat tifak sadarkan diri karena suhu tubuh yang terlalu tinggi. Penulis pun dibawa lagi ke rumah sakit untuk melakukan cek darah, dan hasilnya kali ini berbeda. Penulis ternyata terjangkit wabah DBD. 

Penulis pun langsung dirawa disana. Setelah mendapat perawatan beberapa hari keadaan penulis menjadi lebih baik. Di rumah sakit penulis hanya tertidur lemas sehingga setelah seminggu dirawat penulis pun diijinkan pulang dari rumah sakit. Saat penulis hendak berjalan turun dari tempat tidur, penulis tidak dapat berjalan, karena kaki penulis terlalu lemas karena tidak berjalan selama satu minggu. 

Akhirnya ibu penulis pun membantu penulis untuk berjalan perlahan-lahan dan akhirnya penulis pun dapat berjalan kembali. Setelah keluardari rumah sakit, penulis pun berencana kembali ke Lampung, dan orang tua penulis pun memesan tiket pesawat menuju Jakarta. Tetapi beberapa hari setelah keluar dari rumah saat hendak pulang badan penulis pun kembali panas, oleh karena itu perjalanan ke jakarta pun kembali di cancel karena orang tua penulis tidak mau mengambil resiko. Akhirnya setelah beberapa hari beristirahat keadaan penulis pun kembali normal. Orang tua penulis pun akhirnya memesan tiket bis untuk langsung pulang ke lampung. Perjalanan menggunakan bis sungguh melelahkan karena memakan waktu 2 hari 3 malam di dalam bis. 













Masa SD


Setelah 2 tahun saya bersekolah di taman kanak-kanak saatnya saya melanjutka jenjang pendidikannya ke tingkat sekolah dasar. Saya bersekolah di SDn 2 Rawalaut yang lokasinya tidak berjauhan dengan bekas sekolah saya waktu TK. Saya masuk SD saat penu.is berumur 6 tahun. Akhirnya setelah diterima di sekolah saya pun masuk kedalam kelas 1F. Wali kelas saya waktu itu bernama Bu Wayan. Beliau adalah orang Bali dan beragama Hindu. Di dalam kelas 1F saya mendapatkan banyak teman baru dan tidak butuh waktu lama saya pun bisa langsung akrab dengan mereka semua. Pelajaran yang diberikan saat kelas satu yaitu saya diajarkan matematka, Bahasa Indonesia, PKN dll. Hari demi  hari dilewati saya dengan lancar dan akhirnya pembagian rapor semester kelas 1 dan alhamdulillah saya memperoleh hasil yang memuaskan, begitu juga dengan hasil rapor pada semester 2. 

Pada saat kelas 2, waktu itu saya masuk ke dalam kelas 2F dengan wali kelas bernama Ibu Eli. Beliau orangnya sedikit galak dan agak keras dengan pendiriannya. Pernah waktu itu ada kekeliruan dalam diri beliau saat mengajar matematika. Waktu itu pelajaran yang diajarkan tentang rumus persegi panjang. Menurut saya waktu itu rumus yang diberikan beliau keliru. Lalu saya memberitahu Ibu saya tentang hal ini, dan kata ibu saya pun memang rumus yang diberikan oleh beliau salah, dan ibu saya menyuruh saya untuk tetap mengikuti rumus yang benar. Dan akhirnya pada saat ulangan tentang materi tersebut saya mendapat hasil yang buruk, karena rumus yang digunakan saya dan beliau berbeda. Saya pun menangis dan Akhirnya ibu saya pun datang kesekolah untuk membicarakan hal ini kepada wali kelas saya. Setelah itu akhirnya beliau tau kalau yang diajarkan beliau salah dan beliau akhirnya meminta maaf kepada seluruh murid di kelas tersebut. Setelah itu diadakan ulangan kembali dan hasilnya saya mendapat nilai 100. Rapor semester 1 dan 2 pun pada saat kelas 2 pun sangat memuaskan. 

Akhirnya saya pun naik ke kelas 3. Saat kenaikan kelas 3 diadakan tes untuk masuk ke dalam kelas unggulan yaitu kelas 3A. Saya pun mengikuti tes tersebut akhitnya saya lolos tes dan masuk kelas 3A dengan menempati urutan ke 17. Wali kelas 3A saya bernama Ibu Sumarni Darmanto. Beliau adalah wali kelas yang terbaik selama saya bersekolah di Sd. Saat masa kepemimpinan beliau Kelas 3A menjadi kelas yang sangat kompak. Saat kelas 3 ini saya mempunyai banyak teman baru. Saat kelas 3 ini saya bersama wali kelas dan teman-teman pergi ke pabrik coca cola dan panti asuhan. Kegiatan itu adalah salah satu agenda kegiatan dari wali kelas sebagai kegiatan pembelajaran di luar sekolah, dan mendapat persetujuan dari Kepala Sekolah. Kami pergi bersama naik bis yang sudah di sewa, tetapi beberapa murid ada yang naik mobil pribadi. Tidak hanya wali kelas beserta murid-murid, tetapi ada juga wali murid yang ikut serta dalam kegiatan ini. Selain kegiatan ini pernah pula kelas saya belajar berbelanja di chandra supermarket hanya dengan uang 10000. Hal ini bertujuan untuk melihat seorang murid memilih kebutuhan yang paling prioritas. Saat kelas 3 ini Saya mengikuti Latihan tenis di Talenta yang saya tekuni hingga saat ini sehingga sudah banyak prestasi yang diukir oleh saya. Lanjut ke cerita... Kelas 3 berlangsung dengan menyenangkan dan saatnya kenaikan kelas 4.

Kelas 4 ini saya masih di dalam kelas 4A dan masih dengan teman-teman yang sama pula. Wali kelas saya saat kelas 4 ini yaitu Ibu Pasaribu. Beliau adalah rang Batak. Beliau mempunyai ketegasan yang tinggi dan selera humor yang besar. Beliau sering bercanda bersama murid-murid. Jadi murid-murid merasa tidak jenuh dengan pembelajaran beliau. Saat kelas 4 ini tidak ada kegiatan belajar mengajar di luar sekolah, karena ada beberapa wali murid, dan kepala sekolah pun tidak menyetujui tanpa alasan yang kurang jelas. 

Saat akan kenaikan kelas 4 ke kelas 5 ada beberapa orang teman saya yang pindah sekolah ke luar kota karena mengikuti orang tuanya. Selanjutnya saat kelas 5 masih dalam kelas 5A dengan wali elas yaitu Ibu Srinaliza. Menurut saya kegiatan belajar mengajar beliau cenderung membosankan. Tidak tau kenapa tetapi saya merasa bosan. Saat kelas 5 ini saya sangat menyukai di saat jalan-jalan ke lembah hijau bersama teman-teman dan wali kelas. Di sana kami sekedar melakukan hiburan. Akhirnya tiba saat puncaknya yaitu saat kelas 6A. Wali kelas saya yaitu Ibu Titik. Beliau adalah orang yang menurut saya tegas, berkepribadian unggul, disiplin. 

Saat kelas 6 ini banyak hal-hal yang tidak akan terlupakan leh saya baik itu dalam hal pelajaran, mengikuti perlombaan maupun bersama guru dan teman-teman. Tidak terasa waktu semakin dekat untuk Saya menghadapi ujian Nasional. Saya mendapat nomor urut 20. Alhamdulillah saya dapat mengerjakan ujian dengan lancar berkat usaha dan doa dari saya dan kedua orang tua. Saat pengumuman hasil Ujian saya mendapat urutan 10 besar di SD saya. Saya beserta Orang tua saya merasa sangat puas terlebih selama bersekolah di SD saya lumayan banyak mengukir prestasi seperti :
1.      Juara 1 lomba cerdas cermat Se-Provinsi Lampung di Lembah Hijau
2.      Juara 1 lomba cerdas cermat Se- Kota Bandarlampung di Unila
3.      Juara 2 lomba Tenis O2SN se- Provinsi Lampung
4.      Juara 3 lomba tenis mini Se- Nasional di Ragunan Jakarta
5.      Juara 2 lomba mengarang Se-Provinsi lampung
Dan berbagai kejuaraan tenis di tingkat Kota dan Provinsi 






Masa SMP


Saat selesai pengumuman Ujian Nasional dan Pembagian ijazah saatnya saya melanjutkan jenjang pendidikan ke tingkat SMP. Saya mendaftarkan diri ke SMPN 2 Bandarlampung. Alhamdulilah saya diterima di sekolah tersebut. Saya menempati urutan ke 63 dari 92 orang siswa yang diterima di SMPN 2. Saat Pembagian kelas Saya masuk ke dalam kelas 7RSBI 2 dengan wali kelas Bapak Amran Rosidy. Beliau seorang guru matematika. Di dalam kelas 7RSBI 2 ini saya masuk ke dalam kelas yang teman-temannya belum banyak saya kenal, hanya bekas teman-teman SD saja yang saya kenal. Tapi seiring berjalannya waktu saya bersama teman- teman menjadi kelas yang kompak. Saat itu kelas saya di minta sekolah untuk mengikuti lomba karnaval sebagai perwakilan dari SMPN 2 Bandarlampung. Tema karnaval waktu itu adalah profesi sehari-hari. Saya memakai baju dokter sebagai pakaian karnaval. Teman-teman penuis ada yang memakai kostum suster, koki, tukang jamu, pengamen, pengusaha dll. Dalam kejuaraan ini saya beserta teman-teman mendapat juara ke 3.
          Saat kelas 8 dilakukan pembagian kelas dan saya masuk kedalam kelas 8 RSBI 3 dengan wali kelas Ibu Dewi. Beliau orang yang terkenal galak di sekolah tetapi sebenarnya beliau tidak seperti itu kalu murid-muridnya tidak nakal. Saat di kelas ini saya merasa kurangnya kekompakkan antara teman sekelas. Mungkin ini hanya anggapan dari saya saja. Saat kelas 8 ini menurut saya tidak ada kegiatan dan sesuatu yang spesial. Kelas 9 merupakan kelas terakhir saya berada di SMP. Dalam pembagian kelas, saya masuk ke dalam kelas 9RSBI 3. Wali kelas saya bernama Ibu Suprihatin, beliau adalah seorang guru TIK. Awalnya saya bersama teman-teman mengira bahwa wali kelas kami ini merupakan seorang yang galak, tetapi anggapan saya salah, beliau adalah seorang yang baik, dan sangat dekat dengan anak didiknya. Banyak hal menarik yang terjadi di kelas 9 ini seperti saya bersama teman-teman melakukan ujian praktek menari bersama, berlibur ke tabek Indah dan menginap 1 malam bersama wali kelas, dan masih banyak lagi. Tidak terasa UN dan PPDB SMA pun sudah menanti saya dan saya pun siap untuk menghadapinya. Setelah selesai UN saatnya pendaftaran SMA, saya mendaftarkan diri di SMAN 2 Bandarlampung. Oiya tidak lupa saya pun selama di SMP pernah mengukir prestasi yaitu :
1.    Juara 1 O2SN tingkat kecamatan dan kota
2.    Juara 1 kejuaraan PORGUB Se-Provinsi Lampung
3.    Juara 2 O2SN tingkat Provinsi




(Paling kiri)



Masa SMA


Saya mengikuti pendaftaran SMAN 2 awalnya melalui jalur prestasi seni dan olahraga tetapi karena rata-rata nilai saya ada yang dibawah standar yang ditetapkan, saya tidak lolos dan akhirnya mengikuti tes akademik. Sebelum melakukan tes akademik jauh-jauh hari saya melakukan berbagai macam persiapan seperti mengikuti les-les tambahan untuk menambah kemampuan saya, dan tidak lupa selalu berdoa kepada yang maha kuasa. Akhirnya tes pun tiba dan saya mengerjakannya dengan lumayan lancar. Akhirnya setelah menunggu beberapa minggu, hasil tes pun keluar dan akan tahu apakah saya masuk atau tidak ke SMAn 2 Bandarlampung. Saya melihat pengumuman hasil tes pada malam hari jam 12, dan alhamdulillah saya diterima dan menempati peringkat 14 dari 220 orang yang diterima di SMAN 2 Bandarlampung.

Sebelum kegiatan belajar mengajar mulai di SMA sebelumnya diadakan MOS. Menurut saya MOS SMA ini sangat berbeda dengan MOS saat SMP. MOS SMA ini sangat seru untuk diikuti dan puncak acaranya dilakukan di Lembah Hijau. Setelah selesai MOS dilakukan pembagian kelas dan saya masuk ke dalam kelas xRSBI 2 dengan walikelas Ibu Natalia Juliana Surya yaitu seorang guru matematika. Semua teman- teman saat SMA ini banyak yang saya tidak kenali tetapi sekarang saya sudah akrab dengan semuanya. Teman-teman saya berasal dari beberapa kota di luar lampung seperti Metro dll. Sampai disini dulu kisah saya, masih banyak kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian yang menanti saya di depan sana





AUTOBIOGRAFI FADHIL

Posted by : FadhilRF on :Kamis, 19 Januari 2012 With 0komentar
Next
▲Top▲